Makan Gratis Tapi Kami yang Bayar: Soi 19 Thai Wanton Mee Tuduh Pelanggan Curang Ajukan Refund

Makan Gratis Tapi Kami yang Bayar: Soi 19 Thai Wanton Mee Tuduh Pelanggan Curang Ajukan Refund

Sebuah kedai makan di Ang Mo Kio menuduh seorang pelanggan mencoba mendapatkan makanan gratis dengan cara curang, yaitu mengajukan klaim pengembalian dana palsu melalui platform pengantaran makanan Grab.

Berbicara kepada AsiaOne, Eleanor Ng, pemilik Soi 19 Thai Wanton Mee, mengatakan bahwa mereka telah menghadapi pelanggan yang sama lebih dari satu kali — pada bulan Juni, Agustus, dan terakhir pada 1 Oktober.

Modus pelanggan tersebut adalah memesan makanan melalui aplikasi Grab dengan mencantumkan permintaan khusus, namun setelah pesanan dikirim, ia mengklaim bahwa beberapa item tidak dikirim atau hilang.

Ng, 44 tahun, menambahkan bahwa setelah pelanggan mengajukan keluhan, Grab langsung memotong seluruh nilai pesanan dari pendapatan kedainya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya harus melakukan dua kali banding kepada Grab sebelum akhirnya pembayaran dikembalikan seminggu kemudian.

“Di situ kami merasa ini tidak adil, dan mulai memperhatikan nama pelanggan tersebut,” ujarnya.

Dalam posting Facebook pada 1 Oktober, kedai itu mengungkapkan bahwa pelanggan yang sama kembali memesan dari mereka — namun kali ini, mereka sudah bersiap.

Ketika pelanggan meminta agar tidak disertakan wanton goreng dan meminta tambahan mi, pihak kedai memotret makanan tersebut sebelum dikirim.

Makan Gratis Tapi Kami yang Bayar: Soi 19 Thai Wanton Mee Tuduh Pelanggan Curang Ajukan Refund

Namun setelah pesanan dikirim, Soi 19 Thai Wanton Mee menerima pemberitahuan bahwa pelanggan itu mengklaim tidak ada wanton dan tidak ada tambahan mi dalam pesanannya.

Dalam unggahan tersebut, pihak kedai menduga pelanggan sengaja mengeluarkan bahan-bahan itu sendiri sebelum mengajukan komplain ke Grab untuk meminta pengembalian dana.

“Hasilnya? Grab menahan pembayaran, dan kami para pedagang kecil yang menanggung kerugian,” tulis mereka. 

“Dia menikmati makan gratis di rumahnya, sementara kami yang harus menanggung biayanya.”

“Menjalankan bisnis makanan dan minuman saja sudah berat. Tindakan tidak jujur seperti ini membuat usaha kecil makin sulit bertahan.”

Ng mengatakan bahwa ia telah melaporkan kasus ini ke polisi, dan Grab kini telah mengembalikan pembayaran dari pesanan tersebut kepada kedainya.

“Sebagian besar warga Singapura itu jujur dan mendukung bisnis lokal,” tambahnya.


Grab Beri Peringatan pada Pelanggan

Menanggapi pertanyaan dari AsiaOne, pihak Grab menyatakan bahwa mereka telah meninjau riwayat pelanggan tersebut dan mengeluarkan peringatan sesuai dengan kode etik perusahaan.

“Kami memahami ketidaknyamanan yang dialami mitra merchant kami dan menanggapi hal semacam ini dengan serius,” ujar juru bicara Grab.

“Kami memiliki proses yang memastikan baik konsumen maupun merchant dapat menyampaikan masukan mereka, dan setiap kasus kami tinjau satu per satu.”

“Dalam kasus ini, merchant sebelumnya telah mengajukan banding atas pemotongan pembayaran, dan pengembalian dana pun dilakukan sesuai prosedur.”

Grab menegaskan komitmennya untuk menjaga keadilan dan rasa saling menghormati di platform mereka, serta akan terus memperkuat sistem pemeriksaan demi melindungi kepentingan semua pihak dalam komunitasnya.

Post a Comment

0 Comments